Tanpa Judul.
Di Jum'at malam yang sunyi, pukul 7.00, handphone tiba tiba berdering. Dia lihat dilayar kaca, tertera pesan darimu tertuju kepada dia. Hati bertanya ada apa?. Selang beberapa menit, kamu membalas. Kamu membalas dengan kalimat berbeda dari biasanya. Dengan raut wajah setengah senyum, dia membalas pesan itu. Dan dimulailah sebuah percakapan tanpa judul.
Hati merasa heran, kenapa tercipta percakapan yang menarik diantaranya. Dengan hati gembira, dia segera bersyukur kepada tuhannya. Jarang dirinya bercakapan dengan sesorang yang disukainya. Tidak peduli orang lain yang menulis, yang penting pesan itu darimu
Percakapan tersebut berlangsung sampai larut malam. Hendak memberhentikan percakapan, namun tak enak dirasa. Dengan cara sesuatu, akhirnya percakapan itu berhenti. Malam yang indah buat dia.
Keesokan harinya, dia berharap terjadi percakapan lagi seperti semalam. Namun apa boleh buat, Dia hanya bisa berandai andai ada secarik kalimat tertuju kepadanya dari dia. Walau hanya 1 kata. Dia tidak berani memulainya.
Hati merasa heran, kenapa tercipta percakapan yang menarik diantaranya. Dengan hati gembira, dia segera bersyukur kepada tuhannya. Jarang dirinya bercakapan dengan sesorang yang disukainya. Tidak peduli orang lain yang menulis, yang penting pesan itu darimu
Percakapan tersebut berlangsung sampai larut malam. Hendak memberhentikan percakapan, namun tak enak dirasa. Dengan cara sesuatu, akhirnya percakapan itu berhenti. Malam yang indah buat dia.
Keesokan harinya, dia berharap terjadi percakapan lagi seperti semalam. Namun apa boleh buat, Dia hanya bisa berandai andai ada secarik kalimat tertuju kepadanya dari dia. Walau hanya 1 kata. Dia tidak berani memulainya.
Komentar
Posting Komentar